Wednesday, September 22, 2010

mashguul...


asif ala kulli hal, 
slm pejuangn, 
slm lebaran, 
moga Tuhan tetapkn hati2 kita dlm iman dan islam. 
wallahu'alam




kak ude : 22 sept : 825pm egypt

Saturday, September 11, 2010

menghitung hari..






DOA BELAJAR

Ya Allah, bukakanlah ke atas kami hikmatMu dan limpahkanlah ke atas kami khazanah rahmatMu, wahai Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Ya Allah, bukakanlah pintu hatiku sebagaimana orang yang arif, kurniakanlah kepadaku kefahaman nabi-nabi dan ilham kalangan malaikat yang hampir denganMu, 
dengan rahmatMu wahai Tuhan
yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Thursday, September 9, 2010

slm 'idul fitri



Assalamualaikum.

Salam 'idul fitr.

Dengan rendah hati dari saya; kak ude ; memohon ampun dan maaf kpd semua yang mengenali diri, sekiranya ada salah dan silap. 

"Kemaafan hamba sesama hamba adalah keampunan daripada Allah."

Kullu 'am wa antum bikhair. Amin..





kak ude ; 1 syawal 1431H; 9pm

slm 'idul fitri



Assalamualaikum.

Salam 'idul fitr.

Dengan rendah hati dari saya; kak ude ; memohon ampun dan maaf kpd semua yang mengenali diri, sekiranya ada salah dan silap. 

"Kemaafan hamba sesama hamba adalah keampunan daripada Allah."

Kullu 'am wa antum bikhair. Amin..




kak ude ; 1 syawal 1431H; 9pm

Monday, September 6, 2010

Kematian Hati


www.iluvislam.com
Almarhum KH Rahmat Abdullah
Oleh:adila_erizal
editOr:
 mawaryangtinggi





Ramai orang tertawa tanpa menyedari sang maut sedang mengintainya. Ramai orang yang bersegera datang ke saf solat - kononnya orang yang amat merindukan kekasih. Sayang, ternyata ia datang tergesa-gesa hanya agar dapat segera pergi. Seperti penagih hutang yang kejam ia perlakukan Tuhannya. 


Ada yang datang sekadar memenuhi tugas rutin mesin agama. Dingin, kering dan hampa, tanpa penghayatan. Hilang tak dicari, ada tak disyukuri. Dari jahil engkau disuruh berilmu dan bukan sekadar untuk berhenti hanya pada ilmu. 


Engkau dituntut beramal dengan ilmu yang ALLAH berikan. Tanpa itu alangkah besar kemurkaan ALLAH atasmu. 


Tersanjungkah (terasa banggakah) engkau yang hebat berbicara tentang keheningan senyap disaat rintih istighfar, kecupak air wudhu' pada dinginnya malam, lapar perut karena puasa atau kedalaman munajatmu dalam rakaat-rakaat panjang? Tersanjungkah engkau dengan licin lidahmu bertutur, sementara dalam hatimu tidak ada apa-apa. 


Kau kunyah mitos pemberian masyarakat dan orang-orang berhati jernih bersangka baik, bahawa engkau adalah seorang saleh, alim, abid lagi mujahid, lalu puas meyakini itu tanpa rasa ngeri. 


As-Shiddiq Abu Bakar r.a saja selalu gementar saat dipuji orang! "Ya ALLAH, jadikan diriku lebih baik daripada sangkaan mereka, janganlah Engkau hukum aku karena ucapan mereka dan ampunilah daku lantaran ketidaktahuan mereka", ucapnya lirih. 


Ada orang bekerja keras dengan mengorbankan begitu banyak harta dan dana, lalu ia melupakan semua itu dan tak pernah mengenangnya lagi. Ada orang beramal besar dan selalu mengingat-ingatnya, bahkan ada yang menyebut-nyebutnya. Ada orang beramal sedikit dan merasakan amalnya sangat banyak. Ada juga orang yang sama sekali tak pernah beramal, lalu merasa banyak amal! Malahan, menyalahkan orang yang beramal, karena kekurangan atau ketidaksesuaian amal mereka dengan lamunan peribadinya, atau tidak mau kalah dan tertinggal di belakang para pejuang. Mereka telah menukar kerja dengan kata! 


Dimana kau letakkan dirimu? Sewaktu kecil, engkau begitu takut gelap, suara dan segala yang asing. Begitu kerap engkau bergetar dan ketakutan. Sesudah pengalaman dan ilmu semakin bertambah, engkaupun berani tampil waima di hadapan sultan tanpa rasa gentar. Semua sudah jadi biasa, tanpa rasa. 


Telah berapa hari engkau hidup dalam lumpur yang membunuh hatimu sehingga getarannya tak terasa lagi saat maksiat menggodamu dan engkau menikmatinya?. Malam-malam berharga berlalu tanpa satu rakaatpun kau kerjakan. Usia berkurang banyak tanpa tangga kedewasaan rohani meninggi.


Rasa malu kepada ALLAH, dimanakah kau kuburkan ia? Di luar sana, rasa malu tak punya harga. Mereka jual diri secara terbuka lewat layar kaca, sampul majalah atau bahkan melalui penawaran langsung. 


Ini potret negerimu: 228 000 remaja adalah penagih. Daripada 1,500 responden pelajar sekolah menengah, 25 % mengaku telah berzina dan hampir separuhnya setuju remaja bisa berhubungan seks di luar nikah asal jangan dengan perkosaan tanpa rela! 


Mungkin engkau mulai berfikir, "Biasalah.." bila bermain mata dengan aktivis wanita (sama ada engkau lelaki atau sebaliknya), di celah-celah rapat atau berdialog dalam jarak sangat dekat? Atau bergayut dengan menambah waktu yang tak kau perlukan, sekadar melepas kejenuhan dengan canda gurau jarak jauh..Betapa biasanya 'dosa kecil' itu dalam hatimu. 


Kemana getarannya yang gelisah dan terluka ketika dulu, saat "TV Thaghut" menyiarkan segala "kesombongan jahiliyah dan maksiat"? Saat engkau muntah melihat laki-laki (pondan) berpakaian perempuan, karena kau sangat mendukung ustazmu yang mengatakan; jika ALLAH melaknat laki-laki berbusana perempuan dan perempuan berpakaian laki-lakiapa tertawa riang menonton acting mereka tidak dilaknat? Ataukah taqwa berlaku saat berkumpul bersama, lalu yang berteriak paling lantang "Ini tidak islami" berarti engkau yang paling islami? 


Sesudah itu, tinggallah antara engkau dengan dirimu, tidakkah ALLAH ada disana? Sekarang engkau telah jadi kader hebat. Tidak lagi malu-malu tampil. Justeru engkau akan dihadang tentangan: sangat malu untuk menahan tanganmu dari berjabatan tangan lembut lawan jenismu yang muda dan segar. Hati yang berbunga-bunga didepan ribuan massa. Semua gerak harus ditakar (control) dan maka jadilah pertimbanganmu tergadai pada kesukaan atau kebencian orang, walaupun harus mengorbankan nilai terbaik yang kau miliki. 


Lupakah engkau, jika tembakanmu ke sasaran meleset 1 milimeter, maka pada permulaan sejauh 300 meter ia belum tersasar walau 1 milimeter lagi ? Begitu jauhnya inhiraf (penyimpangan) di kalangan awam, sedikit sebanyak karena para elitnya telah salah melangkah terlebih dahulu. 


Siapa yang mahu menghormati ummat yang "kiay"nya memberi ratusan ribu kepada seorang perempuan yang beberapa minit sebelum ia setubuhinya di sebuah kamar hotel berbintang, lalu dengan mudahnya mengatakan "Itu maharku, ALLAH waliku dan malaikat itu saksiku" dan sesudah itu segalanya selesai, berlalu tanpa rasa bersalah? 


Siapa yang akan memandang ummat yang da'inya bergambar rapat dengan seorang perempuan muda artis penyanyi lalu mengatakan "Ini anakku, karana kedudukan guru dalam Islam adalah ayah, bahkan lebih dekat daripada ayah kandung dan ayah mertua" Akankah engkau juga menambah barisan kebingungan ummat lalu mendaftar diri sebagai 'alimullisan (alim di lidah)? 


Apa kau fikir sesudah semua kedangkalan ini, kau masih aman dari kemungkinan jatuh ke lembah yang sama? Apa bezanya seorang remaja yang menzinai teman sekolahnya dengan seorang alim yang merayu rakan perempuan dalam pergerakan da'wahnya? Akankah kau impikan penghormatan masyarakat awam karena statusmu, lalu kau serang maksiat mereka yang semakin tersudut oleh retorikamu yang menyihir? Bila demikian itu,... sekeji apakah kamu ini? 


Pernahkah kamu lihat sepasang ibu dan bapa dengan anak remaja mereka. Perhatilah langkah mereka di pasaraya sana. Betapa besar sumbangan mereka kepada modernisasi dengan banyaknya membeli produk makanan ringan, semata-mata karena selera"westernnya". 


Engkau akan menjadi faqih pendebat yang hebat saat engkau teguk minuman halal itu, dengan perasaan "lihatlah, betapa Amerikanya aku". Memang, soalnya bukan Amerika atau bukan Amerika, melainkan apakah kamu punya harga diri. 


Mahatma Ghandi memimpin perjuangan dengan memakai pakaian tenunan bangsa sendiri atau terompah tempatan yang tak berjenama. Namun setiap ia menoleh ke kanan, maka 300 juta rakyat India menoleh ke kanan. Bila ia tidur di rel kereta api, maka 300 juta rakyat India akan ikut tidur disana.


Kini, datang "pemimpin" ummat, ingin mengangkat harga diri dan penghormatan ummat dengan mempamerkan kereta dan rumah mewah, "kedai emas berjalan", juga segudang perhiasan. Saat fatwa dihebahkan, telinga ummat telah tuli oleh dentuman berita tentang hiruk pikuk pesta dunia yang engkau ikut mabuk disana. "Engkau adalah penyanyi bayaranku yang kukumpulkan dengan susah payah. Bila aku bosan, aku bisa memanggil penyanyi lain yang kicau merdunya lebih memenuhi seleraku" .


*****************************************


Tulisan asal: Almarhum KH Rahmat Abdullah (Hero Filem Sang Murobbi)
(Alih Bahasa daripada Bahasa Indonesia) . 

PENCURI??

KISAH RUMPUT DAN ORANG YANG DISAYANGI.....






Pada suatu pagi di satu sekolah menengah
, ada seorang pelajar bertanya pada seorang guru yang sedang mengajar. Ketika itu, guru tersebut sedang menyentuh mengenai kasih dan sayang secara am.


Dialog di antara pelajar dan guru tersebut berbunyi begini:-

Pelajar : Cikgu, macam mana kita nak pilih seseorang yang terbaik sebagai orang paling kita sayang?. Macam mana juga kasih sayang itu nak berkekalan?


Cikgu : Oh, awak nak tahu ke?.Emmm...baiklah, sekarang kamu buat apa yang saya suruh. Ikut je ye...mungkin kamu akan dapat apa jawapannya.

Pelajar : Baiklah...apa yang saya harus buat?



Cikgu
 : Kamu pergi ke padang sekolah yang berada di luar kelas sekarang juga. Kamu berjalan di atas rumput di situ dan sambil memandang rumput di depan kamu, pilih mana yang PALING cantiktanpa menoleh ke belakang lagi walaupun sekali. Dan kamu petiklah rumput yang PALING cantik yang berada di depan kamu tersebut dan selepas itu bawa balik ke kelas.

Pelajar : Ok. Saya pergi sekarang dan buat apa yang cikgu suruh.

Apabila pelajar tersebut balik semula ke kelas, tiada pun rumput yang berada di tangannya. Maka cikgu pun bertanya kepada pelajar tersebut.


Cikgu : Mana rumput yang cikgu suruh petik?

Pelajar : Oh, tadi saya berjalan di atas rumput dan sambil memandang rumput yang berada di situ, saya carilah rumput yang paling cantik. Memang ada banyak yang cantik tapi cikgu kata petik yang paling cantik maka saya pun terus berjalan ke depan sambil mencari yang paling cantik tanpa menoleh ke belakang lagi. Tapi sampai di penghujung padang , saya tak jumpa pun yang paling cantik. Mungkin ada di antara yang di belakang saya sebelum itu tapi dah cikgu cakap tak boleh menoleh ke belakang semula, jadi tiadalah rumput yang saya boleh petik.

Cikgu : Ya, itulah jawapannya. Maknanya, apabila kita telah berjumpa dengan seseorang yang kita sayang, janganlah kita hendak mencari lagi yang lebih baik daripada itu. Kita patut hargai orang yang berada di depan kita sebaik-baiknya. Janganlah kita menoleh ke belakang lagi kerana yang berlaku tetap dah berlaku. Dan semoga yang berlalu tidak lagi berulang. Jika kita berselisih faham dengan orang yang kita sayang itu, kita boleh perbetulkan keadaan dan cuba teruskan perhubungan tersebut walaupun banyak perkara yang menggugat perhubungantersebut. Dan ingatlah orang yang kita sayang itulah kita jumpa paling cantik dan paling baik pada MULAnya walaupun nak ikutkan banyak lagi yang cantik dan baik seperti rumput tadi.


Maka sayangilah orang yang berada di depan kita dengan tulus dan ikhlas.





Friday, September 3, 2010

PAKU YANG LEKAT DI HATI

www.iluvislam.com
Dihantar Oleh : nur qirdan_asmirah*
Editor : naadherah



Dapatkan Mesej Bergambar di Sini



“Jangan suka menyakiti hati orang lain dengan kata-kata kita,” nasihat seorang ibu kepada anaknya.


“Saya tahu itu salah, ibu. Tapi, saya akan cepat minta maaf. Itu satu kelebihan juga, bu?” Kilas si anak.


“Tetapi perbuatan kamu itu menyakitkan hati orang, anakku,” kata ibu itu lagi.


“Saya rasa tidak, saya tidak kejam. Selepas minta maaf, segala-galanya langsai, bu.” Si ibu berfikir.



 Apakah cara untuk menyedarkan anaknya daripada sifat buruk ini?

“Kalau begitu, kamu ikut cadangan ibu ini. Moga kamu akan fahami maksud ibu nanti.” 



Tanpa membantah anak itu setuju.

“Begini, setiap kali kamu menyakiti hati seseorang, kamu ketuk sebilah paku ke dinding ini. Kemudian, setelah kamu meminta maaf, kamu cabut semula paku yang kamu ketuk itu!” 





“Baik, ibu.” Beberapa bulan berlalu, mereka sama-sama menghadap dinding tersebut. 








“Lihat ibu, mana ada paku yang tinggal?” Ujar si anak dengan bangga.



“Semuanya telah dicabut. Memang ramai orang yang saya sakiti hati mereka, tetapi semuanya telah memaafkan saya setelah saya meminta maaf.” 

“Betul kamu sudah minta maaf dan mereka telah memaafkan, tapi sedarkah kamu…?”

“Maksud ibu?”

“Cuba kamu tengok dinding ini. Semuanya sudah tebuk, calar dan ‘berkematu’. Itulah hati-hati yang telah kamu sakiti. Walaupun kamu sudah dimaafkan, tetapi kesan perbuatan buruk itu masih berbekas di hati mereka. Hati yang dilukai ada parutnya, anakku…


Si anak merenung dinding yang tebuk-tebuk itu. Sudah tidak indah lagi seperti asalnya.

 Begitukah hati-hati orang yang telah aku sakiti?


Pengajaran:
 Meminta maaf adalah perbuatan terpuji.
 Tetapi berusaha agar kita tidak terpaksa meminta maaf (maksudnya menghindarkan diri daripada menyakiti hati orang lain) jauh lebih terpuji. 

Ya, luka di hati itu lebih sukar diubati daripada luka di tangan.


*Artikel asal daripada : majalah solusi-isu 8 dari "angguk geleng"

Bila kita diuji







Apr 15th, 2009

Diuji sehingga rapuh, apakah akan membiar hingga roboh?

ALLAH S.W.T. berfirman,
“ Maha Suci ALLAH yang menguasai segala kekuasaan, dan DIAlah Yang MahaKuasa atas segala sesuatu, Yang Menciptakan hidup dan kematian, bagi melihat dari kalangan kamu siapakah yang terbaik amalnya. Dan DIA itu Maha Perkasa dan Maha Pengampun”

Bila kita diuji, apakah perasaan kita? 
Bila kita diuji dengan kesempitan wang, apakah yang sering menari di mulut kita? 
Bila kita diuji dengan kesakitan, apakah yang sering berlari di dalam pemikiran kita?
 Apabila kita diuji dengan musibah seperti kecurian, kematian dan sebagainya, apakah yang kita akan lakukan?

Biasanya manusia tidak suka diuji. 
Kerana, apabila diuji, pastinya ada kesukaran yang perlu dilangkahi, ada denau yang mencabar perlu direntasi. Apabila manusia diuji, maka akan terpamerlah segala kelemahannya. Apabila manusia diuji, maka akan terjerumuslah dia di dalam kancah kesukaran.

Ujian dan kesukaran, kesusahan seakan-akan telah menjadi sinonim dan sebati. Apabila disebutkan sahaja tentang ujian, maka akan kita kaitkannya dengan kesusahan. Hal ini menyebabkan kita menyambut segala jenis ujian yang ALLAH berikan kepada kita dengan sikap yang negative. Kita akan merungut, mengeluh, mencemuh, membenci dan menyumpah seranah setiap kali diuji, tidak kira ujian itu kecil atau besar.


Kadangkala, kita akan menyatakan di dalam hati kita, kenapa aku diuji?

Ya, kenapa kita diuji?

ALLAH S.W.T. menjawab,
“ Apakah manusia mengira, mereka dibiarkan menyatakan kami beriman, sedangkan mereka itu belum diuji?”

Ya, ALLAH menyediakan pelbagai ujian kepada kita, ALLAH menguji kita, semata-mata adalah untuk menguji keimanan kita. Sesungguhnya manusia ini sedang menuju salah satu dari dua tempat perngakhiran. Syurga atau neraka. Jika kita merujuk kitab-kitab yang menyatakan perihal syurga, pastinya kita akan terpegun kagum dengan kehebatan syurga yang langsung tidak dapat kita gambarkan kehebatannya.

Ada satu riwayat menceritakan bahawa hebtanya syurga itu sehinggakan apabila manusia memasukinya buat pertama kali, akan terpegun terlebih dahulu selama 50 tahun kerana hebat dan menakjubkannya syurga.

ALLAH S.W.T. berfirman,
“ Balasan mereka di sisi ALLAH adalah syurga ‘adn, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya…”

Hidup penuh senang lenang di dalam syurga, yang penuh dengan kenikmatan yang tidak tergambarkan, buat selama-lamanya, bukankah itu terlalu sedikit jika kita hendak bayar dengan sedikit kepayahan yang kita alami di dunia ini?

ALLAH menguji kita kerana dia hendak melihat iman kita. Dia hendak melihat adakah kita yakin dengan segala janji-janjiNya. Ada antara kita diuji dengan keputusan peperiksaan yang jatuh merudum walaupun telah berusaha, ada yang diuji dengan kehilangan orang yang tersayang, ada yang diuji dengan kemalangan yang teruk, ada yang diuji dengan kesempitan wang dan pelbagai lagi jenis ujian, jika kita perhatikan, semua ujian itu adalah untuk melihat apakah kita ini mampu mempertahankan iman kita dari roboh, apakah kita ini terus yakin dengan segala janji-janji ALLAH, apakah kita ini tidak berputus asa dari rahmat ALLAH?




Saya teringat sebuah kisah yang saya baca ketika saya kecil dahulu, di dalam buku cerita-cerita israiliyyat,

Cerita itu menyebut tentang kisah dua orang nelayan. 
Seorang menebar jalanya dengan menyebut basmalah, seorang lagi menebar jalanya dengan menyebut nama berhala. 
Namun apabila diangkat, yang membaca berhala mendapat banyak ikan, sedangkan yang menyebut nama ALLAH langsung tidak mendapat ikan.

Malaikat yang melihat peristiwa ini bertannya kepada ALLAH, mengapa jadi begitu, sedangkan yang mendapat ikan banyak itu menyekutukan ALLAH, dan yang mendapat ikan sedikit itu beriman kepadaNya.

ALLAH menyatakan bahawa, DIA menguji yang beriman itu di dunia ini kerana DIA hendak memberikan kesenangan yang lebih besar dan selama-lamanya kepadanya di akhirat nanti, manakala yang menyekutukannya itu, dia akan merana selama-lamanya di akhirat nanti dengan dilemparkan ke dalam neraka, maka apalah sangat sejala ikan dengan seksaan yang menanti itu.

Maka marilah kita bermuhasabah,
 Sebab itulah jika kita lihat-lihat semula, ada satu kata-kata pujangga yang berbunyi,
“ ujian itu tanda kasih sayang ALLAH pada hambaNYa”

Ya, ALLAH menguji kita, tanda DIA sayang kepada kita. Apabila kita diuji, diri kita biasanya akan mencari tempat berpaut, maka sebaik-baik tempat berpaut dan meminta sokongan adalah ALLAH. Orang yang beriman, apabila diuji, makin meningkat imannya kepada ALLAH S.W.T. Justeru ujian itu adalah tanda kasih sayang ALLAH kepada kita. Kita perlu yakin, memperkuatkan iman kita, dan bersangka baik kepada ALLAH setiap masa.

Justeru mari kita sama-sama bermuhasabah. Apakah kita bersedia untuk diuji lagi?
Ingatlah bahawa kesenangan dan kehidupan itu sendiri adalah satu ujian.

Manusia diuji setiap masa.
Kerana cagaran syurga adalah iman.
Dan rahmat ALLAH itu melimpah kepada kita atas dasar keimanan kita kepadaNya.





dipetik dr;
http://ms.langitilahi.com/bila-kita-diuji/